Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan dapat diketahui bahwa letak Kerajaan Sriwijaya berada di wilayah Sumatra bagian selatan. Diperkirakan pemerintahannya terletak di tepi Sungai Musi atau di sekitar kota Palembang sekarang.
Dari tepian Sungai Musi, pengaruh Kerajaan Sriwijaya terus meluas mencakup Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Bangka, Laut Jawa bagian barat, Bangka, Jambi Hulu, Semenanjung Malaya hingga ke Tanah Genting Kra. Luas wilayah laut yang dikuasasi Kerajaan Sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar.
Daftar Isi
Sumber Kerajaan Sriwijaya Dalam Negeri
Sumber sejarah mengenai Kerajaan Sriwijaya dapat diperoleh dari beberapa sumber, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Berikut adalah sumber Kerajaan Sriwijaya dari dalam Negeri.
1. Prasasti Kedukan Bukit
Isi prasasti ini adalah keterangan bahwa Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu (Minangatamwan) dan berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke Jambi.
2. Prasasti Telaga Batu
Secara garis besar isi prasasti ini adalah kutukan terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan di Kerajaan Sriwijaya dan tidak taat kepada perintah raja.
3. Prasasti Talang Tuo
Isi dari prasasti ini adalah titah Raja Dapunta Hyang untuk membangun Taman Srisetra sebagai tempat rekreasi untuk rakyat Sriwijaya.
4. Prasasti Karang Berahi
Isi dari prasasti ini adalah keterangan tentang penguasaan Sriwijaya atas daerah Jambi.
5. Prasasti Ligor
Isi dari prasasti ini menyebutkan tentang ibu kota Ligor yang berfungsi mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka. Selain itu, juga berisi pujian bagi raja yang berhasil menaklukkan musuh-musuhnya dan merupakan wujud kembar dewa kasta yang dengan kekuatannya disebut (sebagai dewa) Wisnu.
6. Prasasti Kota Kapur
Isi dari prasasti ini menyebutkan usaha Sriwijaya untuk menaklukkan Bhumi Jawa yang tidak tunduk kepada Sriwijaya.
7. Prasasti Nalanda
Isi prasasti ini adalah perintah pembangunan sebuah biara di Nalanda atas perintah Raja Balaputradewa. Dalam prasasti ini juga dituliskan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah mengadakan hubungan dengan Kerajaan Pala di Benggala (India Timur).
8. Candi Muara Takus
Diperkirakan Candi Muara Takus dibangun pada abad VII-XII Masehi pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Candi Muara Takus ini memberikan keterangan bahwa masyarakat dan Kerajaan Sriwijaya beragama Buddha. Hal tersebut disebabkan kemiripan candi dengan Candi Asoka di India (merujuk ke peninggalan-peninggalan candi dari Raja Asoka yang menyebarkan agama Buddha di India).
Sumber Kerajaan Sriwijaya dari Luar Negeri
Sumber dari luar negeri yang menerangkan Kerajaan Sriwijaya adalah berita dari Cina, berita India, dan berita Arab
Nah, itulah dia artikel tentang sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat freedomnesia.id bagikan untuk Anda, dan semoga bermanfaat.