Shalat Berjamaah

3 min read

Shalat Berjamaah

Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Di masjid mereka saling berdekatan, bertatapan, berjabatan tangan, bersama, dan berpautan hati demi mewujudkan semangat ukhuwah (menjalin persatuan).

Rasa persatuan yang paling indah adalah persatuan dan kebersamaan orang yang shalat berjamaah. Shalat berjamaah dipimpin satu imam, sama-sama bermunajat hanya kepada Allah Swt., membaca kita suci yang satu, dan menghadap kiblat yang sama. Mereka melakukan amal yang sama, rukuk, dan sujud kepada Allah Swt. Subhanallah. Tahukah Anda apakah Shalat Berjamaah itu?

Pengertian Shalat Berjamaah

Shalat Berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainya menjadi makmum. Imam adalah pemimpin shalat berjamaah dan jumlahnya 1 (seorang). Sholat berjamaah yang dilakukan paling sedikit dua orang dengan 1 orang sebagai Imam dan yang 1 lagi sebagai makmum.

Hukum Shalat Berjamaah

Nah, shalat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Kalian perlu tahu bahwa hukum shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkadah (muakkad), yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama mengatakan hukum shalat berjamaah adalah fardu kifayah.

Keutamaan Shalat berjamaah

Keutamaan shalat berjamaah bila dibandingkan dengan shalat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat. Hadis Rasulullah saw.:

Shalat Berjamaah

Artinya: Dari Ibu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Keistimewaan Shalat Berjamaah

Keistimewaan lain bagi orang yang rajin shalat berjamaah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt, dari api neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini.

 

Shalat Berjamaah

Artinya: Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi Muhammad saw., sesungguhnya beliau bersabda: “Barangsiapa shalat di masjid dengan berjamaah selama empat puluh malam, dan tidak pernah tertinggal pada rakaat pertama dari salat Isya, maka Allah akan membebaskannya baginya dari api negara.” (H.R. Ibu Majah)

Syarat Sah Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut.

  • Ada imam.
  • Makmum berniat untuk mengikuti imam.
  • Shalat dikerjakan dalam satu majelis.
  • Shalat makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

Syarat Menjadi Imam Shalat

Kedudukan imam dalam shalat berjamaah sangat penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah shalat, sehingga untuk menjadi imam ada syarat tersendiri. Syarat yang dimaksud adalah sebagai beirkut

  • Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta perkara yang membatalkan shalat.
  • Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an.
  • Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain.
  • Berakal sehat.
  • Baligh.
  • Berdiri pada posisi paling depan.
  • Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau makmumnya perempuan semua).
  • Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

Syarat Menjadi Makmum

Sedangkan syarat-syarat menjadi makmum adalah sebagai beirkut.

  • Makmum berniat mengikuti imam.
  • Mengetahui gerakan shalat imam.
  • Berada dalam satu tempat dengan imam.
  • Posisinya di belakang imam.
  • Hendaknya shalat makmum sesuai dengan shalat imam, misalnya imam shalat Asar, makmum juga shalat Asar.

Makmum Masbuq

Shalat Berjamaah
Shalat Berjamaah (Image by Islampos.com)

Makmum masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yaitu makmum yang dapat mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama imam. Jika kalian dalam kondisi tertinggal berjamaah seperti ini, perlu kecermatan dalam tata cara menghitung jumlah rakaat.

Halangan Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan shalat sendirian (munfarid). Faktor yang menjadi halangan itu diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalat berjamaah.
  • Angin kencang yang sangat membahayakan.
  • Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah.
  • Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil.
  • Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, jengkol.

Tata Cara Shalat Berjamaah

Berdasarkan ketentuan di atas, praktik shalat berjamaah adalah sebagai berikut.

1. Shalat berjamaah diawali dengan adzan dan iqamah, tetapi kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqamah saja.

2. Barisan shalat (saf) di belakang imam diisi oleh jamaah laki-laki sementara jamaah perempuan berada di belakangnya.

3. Di dalam melaksanakan shalat berjamaah seorang imam membaca bacaan shalat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang dinyaringkan adalah sebagai berikut.

  • Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi, dan salam.
  • Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur’an pada dua rakaat pertama shalat Maghrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga dengan shalat Jumatgerhana, Istisqa, idain (dua hari raya), Tarawih, dan Witir.
  • Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam selesai membaca al-Fatihah yang dinyaringkan.

4. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam.

5. Setelah salam, imam membaca dzikir dan do’a bersama-sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri.

Hikmah Shalat Berjamaah

Perbandingan pahala antara shalat sendirian dan dengan shalat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena shalat berjamaah memiliki hikmah, yaitu sebagai berikut.

  • Menjalin silaturahmi antarsesama.
  • Mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai.
  • Menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan.
  • Menahan dari kemauan sendiri (egois).
  • Mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pemimpinnya.

Perilaku Orang yang Senang Shalat Berjamaah

Sikap kecintaan kepada shalat berjamaah dapat diwujudkan melalui perilaku sebagai berikut.

  • Ketika masuk waktu shalat segera menuju ke masjid dan mengumandangkan atau mendengarkan adzan.
  •  Ketika mendengar adzan segera menuju masjid.
  • Mengajak teman-temannya untuk shalat berjamaah.
  • Suka menjalin tali silaturahmi antara sesama di masjid.
  • Senang mendatangi majelis taklim untuk menuntut ilmu agama.
  • Tidak suka membeda-bedakan status sosial seseorang, karena kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
  • Bersikap demokratis, taat kepada pemimpin selama tidak melakukan kesalahan. Apabila pimpinan salah kita wajib mengingatkan ke jalan yang benar, termasuk di dalam taat kepada kedua orang tua dan guru.
  • Menjaga perstauan, kesatuan, dan bersikap demokratis.

Nah, itulah informasi lengkap mengenai shalat berjamaah, mulai dari definisi, hukum, keutamaan, syarat sah, halangan, perilaku, dan hikmah shalat berjamaah. Demikian artikel mengenai shalat berjamaah dan semoga bermanfaat.

Referensi:

Buku pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017)

Poer Nothingツ
Poer Nothingツ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *