Hubungan Sosial

5 min read

Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah? Dalam kehidupan sehari-hari selalu terjadi hubungan sosial. Semakin heterogen suatu masyarakat, intensitas hubungan sosial akan semakin tinggi. Dalam kegiatan sehari-hari, hubungan sosial menunjukkan interaksi timbal balik antara individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara makhluk lain karena dibekali oleh akal dan pikiran. Oleh karena itu, manusia mampu berpikir sebelum berkata dan bertindak. Dengan demikian, manusia dapat menjaga hubungan yang baik dengan sesama demi mewujudkan hubungan sosial yang sehat.

Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara individu satu dan individu lain yang saling memengaruhi dengan dasar kesadaran untuk saling menolong. Hubungan sosial senantiasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya berkumpul dengan anggota keluarga di rumah, kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan jual beli di pasar, atau berbagai kegiatan lain yang terjadi di masyarakat.

Dengan bergulirnya globalisasi hubungan sosial kini telah bergeser menjadi kehidupan masyarakat global. Globalisasi seolah telah mengaburkan batas-batas wilayah dan negara sehingga setiap individu harus bersiap-siap untuk menghadapi segala bentuk perubahan termasuk dalam hal hubungan sosial.

Ciri-Ciri Hubungan Sosial

Ciri-ciri hubungan sosial antara lain adalah sebagai berikut.

  • Pelakunya lebih dari satu orang, yaitu bisa dua orang atau lebih.
  • Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
  • Pihak=pihak yang bersangkutan mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari apakah kedua belah pihak memiliki kesamaan tujuan atau tidak.
  • Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang) yang akan menentukan skap aksi yang sedang berlangsung.
  • Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.

Syarat Terjadinya Hubungan Sosial

Hubungan sosial hanya dapat berlangsung apabila memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan juga adanya komunikasi. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Kontak Sosial (Social Contact)

Kontak berasal dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah, pengertian dari kontak adalah saling menyentuh. Dalam sosiologi, pengertian kontak tidak hanya diartikan bersentuhan fisik saja, adakalanya sebuah kontak berlangsung tanpa adanya sentuhan fisik, misalnya melalui telepon, menulis surat, dan internet.

Kontak hanya dapat berlangsung apabila kedua belah pihak sadar akan kedudukan atau kondisi masing-masing. Untuk itu, kontak memerlukan kerja sama dengan orang lain. Dalam era globalisasi, kontak dapat berlangsung tidak hanya secara langsung, tetapi juga berlangsung secara tidak langsung melalui beberapa medua yang hal ini dapat terjadi karena ada kemajuan teknologi yang semakin canggih. Misalnya dengan adanya internet, HP, telepon, telegram, facebook, e-mail.

Saat ini, sarana komunikasi menggunakan teknologi canggih dapat diakses oleh semua kalangan dan hal itu semakin mempermudah berlangsungnya kontak sosial.

2. Komunikasi

Hampir setiap hari kita melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan, ide, dan gagasan dari komunikator kepada komunikan. Komunikasi menjadi sarana yang penting dalam proses penyampaian informasi. Komunikasi terjadi baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.  Komunikasi juga terjadi pada orang yang sudah saling mengenal ataupun mereka yang baru pertama kali bertemu, misalnya ketika menanyakan sebuah alamat kepada seseorang yang Anda temui di jalan.

Komunikasi dapat berjalan lancar apabila masing-masing dapat memahami maksud dengan baik. Sebaliknya, komunikasi tidak dapat berjalan lancar jika terjadi salah paham atau salah satu pihak salah menafsirkan maksud dari pihak lainnya.

Baca juga: Apa itu internalisasi? Pengertian Internalisasi

Komunikasi yang dilakukan seseorang dapat dikategorikan komunikatif apabila penyampaian pesan yang dilakukan diproses secara berdaya guna dan berhasil guna. Berdaya guna artinya pesan disampaikan secara praktif efieisn, rasional, dan mudah. Adapun komunikasi dikatakan berhasil guna apabila pesan mengandung maksud dan tujuan yang jelas sehingga si komunikan melaksanakan atau menangapi kegininan kominikator dengan baik.

Pola Hubungan Sosial

Hubungan yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dan kelompok bersifat dinamis serta mempunyai pola tertentu. Jika suatu hubungan sosial berlangsung secara berulang-ulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, akan tercipta suatu hubungan sosial yang relatif mapan. Ditinjau berdasarkan bentuknya, hubungan sosial dapat diklasifikaskan menjadi tiga pola yaitu sebagai berikut.

1. Hubungan Sosial antara Individu dan Individu

Hubungan yang berlangsung antara individu dan individu dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan yang mengakibatkan munculnya beberapa fenomena, seperti jarak sosial, perasaan simpati, dan antipati, serya intensitas dan frekuensi interaksi.

2. Hubungan Sosial antara Individu dan Kelompok

Pola hubungan individu dan kelompok merupakan bentuk hubungan antara individu dan individu sebagai anggota suatu kelompok yang menggambarkan mekanisme kegiatan kelompoknya. Setiap perilaku dan interaksi yang tercipta didasari kepentingan kelompok, duatur dengan tata cara yang ditentukan kelompoknya, dan segala akibat dari hubungan merupakan tanggung jawab bersama,

Sebagai contoh, hubungan antara ketua dan anggotanya dalam OSIS tidak dikatakan hubungan antarindividu, tetapi hubungan antarindividu dengan kelompok sebab menggambarkan mekanisme kelompoknya.

3. Hubungan Sosial antara Kelompok dan Kelompok

Pola hubungan kelompok dan kelompok mempunyai ciri-ciri khusus berdasarkan pola yang tampak. Pola hubungan antarkelompok dapat terjadi karena aspek etnis, ras, dan agama, termasuk juga di dalamnya perbedaan jenis kelamin serta usia, institusi, partai, organisasi, dan sebagainya. Contoh: masyarakat saling berbaur meskipun mereka berbeda agama, etnis, atau ras.

Faktor Pendorong Hubungan Sosial

Hubungan Sosial

Keberlangsungan hubungan sosial sebagai bagian dari hubungan manusia dilandasi oleh adanya beberapa faktor. Soerjono Soekanto mengemukakan tentang adanya beberapa faktor yang menjadi pendorong hubungan sosial, yaitu sebagai berikut.

1. Imitasi

Imitasi adalah proses meniru sesuatu yang dilakukan oleh orang lain, misalnya cara berbicara, gaya rambut, gaya bicara, dan lain-lain. Proses imitasi bisa berdampak positif apabila tokoh yang ditiru mempunyai sifat dan perilaku yang secara umum baik, begitu juga sebaliknya jika negatif. Hal ini dapat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku orang yang melakukan proses imitasi.

Contoh imitasi adalah seorang anak yang kesehariannya melihat ibunya berpakaian sopan dan bertutur kata yang santun, maka ia akan menirunya. Contoh lainnya adalah seorang remaja yang mengidolakan pemain bola David Beckham, kemudian ia meniru gaya rambutnya.

2. Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada oran lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Pada umumnya proses sugesti berlangsung dengan menggugah rmosi spontan, sehingga pandangan tersebut tertanam dalam diri individu tanpa proses mengkritisi.

Contoh sugesti adalah Tania menganggap bahwa Dokter Joni adalah dokter hebat. Apa pun yang dikatakan oleh sang dokter akan ia patuhi dan ia pun sembuh. Maka, ketika Tania sakit, ia akan selalu memeriksakan ke Dokter Joni karena ia akan lekas sembuh jika diobati oleh Dokter Joni. Keyakinan dan apa yang dialami oleh Tania merupakan salah satu bentuk sugesti.

3. Simpati

Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dari dalam diri seseorang terhadap orang lain. Adanya rasa ketertarikan tersebut membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain sehingga orang yang bersimpati akan ikut terlarut dalam perasaan pikiran, kebahagiaan, bahkan kesedihan yang dirasakan oleh orang lain.

Contoh simpati adalah Wati ditinggal kedua orang tuanya saat berusia 5 tahun. Rini adalah teman sebangku Wati, tetapi selama ini Rini tidak banyak mengetahui tentang masa lalu Wati. Suatu saat akhirnya Wati bercerita tentang masa lalunya, Rini menjadi bersimpati terhadap Wati dan keduanya menjadi sangat akrab, bahkan bersahabat.

4. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan individu lain yang ditiru, contohnya seperti seseorang akan melakukan hal-hal seperti apa yang dilakukan oleh idolanya. Identifikasi diawali dengan sikap kekaguman seseorang terhadap orang lain (idola). Kekaguman tersebut bisa fisik, pemikiran, dan lain sebagainya.

Contoh identifikasi adalah Aman sangat mengagumi sosok Soekarno, ia menganggap Soekarno adalah sosok pemimpin yang kharismatik dan disegani semua orang. Beliau juga dikenal sebagai orator yang handal. Ia pun terobsesi menjadi sama dengan Soekarnno. Akhirnya, ia mulai meniru segala sesuatu yang ada pada diri sorkarno, misalnya cara berbicara.

5. Empati

Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut ke dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka, dan seolah-olah merasakan ataupun mengalami apa yang dirasakan atau dialami oleh orang tersebut. Empati hampir sama dengan simpati, namun empati memposisikan seseorang dalam posisi yang sama dengan orang lain.

Contoh Empati adalah Mira mendengar berita tentang bencana alam di desa sebelah. Banyak korban yang mengungsi dan membutuhkan banyak bantuan. Mira pun merasa iba dengan nasib para pengungsi, kemudian Mira menggalang dana, lalu disumbangkan kepada para korban bencana alam tersebut.

6. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, atau stimulus yang timbul secara sadar ataupun tidak sadar guna melakukan suatu tindakan berdasarkan rasionalitas dengan tujuan tertentu. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu. Adapun motivasi ekstrinsik adalah motovasi yang datang dari luar, bisa dari orang lain secara perseorangan ataupun kelompok.

Teori Hubungan Sosial

Teori dalam hubungan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu tindakan sosial, dan interaksionisme simbolik. Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Tindakan Sosial

Hubungan sosial yang berlangsung, baik antara individu dan individu, indibividu dan kelompok, maupun kelompok dan kelompok sesungguhnya didasari oleh suatu tindakan sosial. Apakah yang dimaksud dengan tindakan sosial? Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain.

2. Interaksionisme Simbolik

Interaksi Simbolik adalah teori yang memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Interaksionisme simbolik merupakan salah satu model metodologi penelitian kualitatif berdasarkan pendekatan fenomenologis atau persepektif interpretif.

Nah, itulah pengertian mengenai hubungan sosial, ciri-ciri, syarat, pola, faktor dan teori hubungan sosial. Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai hubungan sosial dan semoga bermanfaat.

Poer Nothingツ
Poer Nothingツ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *